Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; 'Amru pernah berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Al Musayyab dari bapaknya dari kakeknya berkata; Pada zaman jahiliyyah pernah terjadi banjir yang menggenangi lembah yang ada diantara dua bukit (sekitar Ka'bah) ". Sufyan berkata; Dan dia berkata bahwa hadits ini merupakan fakta sejarah yang pernah terjadi. (Sahih al-Bukhari 3833)
Telah mengkabarkan kepada kami Harun bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ma'an dia berkata; telah menceritakan kepada kami Malik dia berkata; dan telah menceritakan kepada kami Al Harits bin Miskin dalam bentuk bacaan kepadanya dan saya mendengar lafazhnya dari dia dari Ibnul Qasim dia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Mahmud bin Ar-Rabi' bahwasanya 'Itban bin Malik pernah menjadi imam bagi kaumnya, padahal dia buta. Dia berkata kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, "Saat ini gelap, turun hujan, serta banjir, sementara aku orang buta, maka shalatlah di rumahku yang telah kujadikan masjid wahai Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam." Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam lalu berkata, "Di mana yang kamu inginkan agar aku shalat bersamamu?" la menunjukkan tempat yang ada di rumahnya, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam shalat di sana. (Sunan an-Nasa'i 788) Derajat : Sahih (Darussalam)
"Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir berkata, telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu 'Amru Al Auza'i berkata, telah menceritakan kepadaku
Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik berkata, "Pasa
masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam manusia tertimpa paceklik. Ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memberikan khutbah pada hari
Jum'at, tiba-tiba ada seorang Arab badui berdiri dan berkata, "Wahai
Rasulullah, harta benda telah binasa dan telah terjadi kelaparan, maka
berdo'alah kepada Allah untuk kami." Beliau lalu mengangkat kedua
telapak tangan berdoa, dan saat itu kami tidak melihat sedikitpun ada
awan di langit. Namun demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sungguh beliau tidak menurunkan kedua tangannya kecuali gumpalan awan
telah datang membumbung tinggi laksana pegunungan. Dan beliau belum
turun dari mimbar hingga akhirnya aku melihat hujan turun membasahi
jenggot beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Maka pada hari itu,
keesokan harinya dan lusa kami terus-terusan mendapatkan guyuran hujan
dan hari-hari berikutnya hingga hari Jum'at berikutnya. Pada Jum'at
berikut itulah orang Arab badui tersebut, atau orang yang lain berdiri
seraya berkata, "Wahai Rasulullah, banyak bangunan yang roboh, harta
benda tenggelam dan hanyut, maka berdo'alah kepada Allah untuk kami."
Beliau lalu mengangkat kedua telapak tangannya dan berdoa: 'ALLAHUMMA
HAWAALAINAA WA LAA 'ALAINAA (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeliling
kami dan jangan sampai menimbulkan kerusakan kepada kami) '. Belum lagi
beliau memberikan isyarat dengan tangannya kepada gumpalan awan,
melainkan awan tersebut hilang seketika. Saat itu kota Madinah menjadi
seperti danau dan aliran-aliran air, Madinah juga tidak mendapatkan
sinar matahari selama satu bulan. Dan tidak seorang pun yang datang dari
segala pelosok kota kecuali akan menceritakan tentang terjadinya hujan
yang lebat tersebut."
(Sahih al-Bukhari 933)
No comments:
Post a Comment